Rabu, 29 Oktober 2008

Out of Frame

Kebanyakan dari kita ini bila ingin menyekolahkan anak2x kita ini dgn tujuan supaya dikemudian hari gampang cari kerja terutama bisa masuk PNS , TNI/POLRI atau perusahaan swasta yg bergaji cukup tinggi. Kenapa kita semua ini tidak mencoba berpikir untuk menjadikan dan mengajari anak2x kita ini untuk menjadi seorang pemimpin , pengusaha yang tidak tergantung orang lain. Yang siap menatap masa depan ini dengan penuh keyakinan akan kemampuan diri yang ada disertai hati yg ikhlas dan kekuatan doa.

Cuman kita kadang berpikir bagaimana caranya membentuk pribadi anak2x kita menjadi pribadi seorang enterpreuner , atau menjadikan mereka mempunyai insting bisnis yang tangguh .menurut pemikiran saya sebenarnya tidaklah susah asal kita sebagai orang tua mau berusaha dan menjadi contoh dari anak2x kita.

Salah satu contoh ,kenapa saudara 2x kita yg dari etnis tiong hoa mereka bisa lebih berhasil dalam bidang usahanya dibanding kita kaum pribumi.ternyata salah satu kunci sukses keberhasilannya adalah mendidik anak 2x mereka untuk tidak tergantung dari orang lain dan bisa berusaha sendiri .Dan kenyataan ternyata usaha mereka berhasil dari cara mereka mengajari anak mereka berdagang sedari kecil.dan telah mengasah kemampuan berniaga dan membuat anak 2x mereka terlibat dalam usaha bisnis mereka .sehingga pada akhirnya mereka menyekolahkan anak2x mereka hanya sebagai back up kemampuan bisnis yg telah di ajarkan slama ini.

Kesimpulan dalam hal ini adalah Insting bisnis anak2x mereka telah diasah setiap hari secara tidak langsung dengan melibatkan mereka dalam usaha bisnis mereka dan memberika wawasan untuk tidak tergantung dari orang lain dan percaya akan kemampuan diri. ( best)

Selasa, 28 Oktober 2008

Mengubah Takdir

kaya atau miskin adalah merupakan takdir dari Tuhan YME ,dan itulah sering kita dengar dari banyak cerita dan kesimpulan dari kebanyakan orang.Tetapi menurut saya takdir adalah suatu jalan / proses yg telah disediakan oleh Allah SWT kepada manusia dan disitu banyak pilihan takdir yg bisa diambil oleh manusia itu sendiri.hasilnya adalah nasib .Karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang ( satu kaum ) kecuali seseorang ( kaum ) itu sendiri .Sehingga jelas bagi kita yg menentukan nasib kita adalah kita sendiri apa kita mau kaya atau mau miskin.Allah maha adil dalam segala hal termasuk dalam penentuan kaya /miskin seseorang.Smua manusia mendapat kesempatan yg sama.Bila kita telah mengikuti syariat / Sunatulloh maka Insya Allah dia akan mendapatkan takdir yg terbaik yg disediakan Allah SWT kepada kita.Bila hasilnya kurang memuaskan atau belum berhasil berarti ada syariat / Sunatulloh yg tidak kita jalani dengan benar.misalkan bila kita ilustrasikan ke dalam bentuk matematis Sbb:

Bila manusia = ditunjukkan sebagai angka 5 & 10
takdir = ditubjukkan X , : ,- , +
nasib = ditunjukkan sbg hasil
maka:
bila 10 : 5 = 2 berarti kita telah ambil takdir pembagian dan hasilnya adalah 2 yaitu hasil yg terjelek artinya nasib kita jelek,
tetapi kalo kita ambil 10 X 5 = 50 berarti takdir kita yg terbaik dan nasib kita baik.
dan seterusnya.
Nah sekarang tinggal kita mau atau tidak memenuhi syariat Allah SWT yaitu blajar mengambil yg terbaik untuk kita .Caranya sama seperti perintah pertama kali yg diterima Nabi Muhammad SAW yaitu BACALAH ! ( alias belajarlah dari setiap hal dan kehidupan ini ) dan tentunya diimbangi dengan keimanan terhadap Allah SWT karena Dialah Sang Maha Pencipta sgalanya.