Rabu, 18 Maret 2009

Coretan Dinding

Sore itu kuambil pena dan secarik kertas yang tergeletak di meja kerjaku,begitu tiba-tiba terlintas satu ide atau cerita yang rasanya ingin aku gambarkan dalam sebuah coretan .Sebuah cerita atau ide yang mungkin bagi orang lain dianggap sebuah plagiat.Tetapi bagi saya pribadi itu sebuah ide dakwah yang harus segera aku tulis supaya orang-orang lain bisa membaca dan mengambil manfaatnya.

Aku sadar ,diriku bukanlah seorang penulis yang handal dan profesional sehingga mungkin bagi setiap orang yang membaca hasil coretanku ini hanya menganggap sebuah cerita biasa atau jiplakan dari tulisan atau majalah lain.Memang apa yang aku tulis secara tersirat adalah merujuk dan menjiplak dari sebuah buku.Buku yang menjadi petunjuk bagi setiap orang muslim .Hal itupun sesuai dengan satu riwayat hadist yaitu " Sampaikanlah walau satu ayat dariku ".Dengan demikian aku mencoba walau dengan cara sederhana untuk memulai coretan dinding ini.Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kesehatan bagiku dan selalu memaafkan akan segala kekeliruanku dan semoga apa yang ada didalam coretan dinding ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.Akhirul kallam Wassalamualaikum wr.Wb.

Minggu, 15 Maret 2009

Kembali Pada-MU

Betapa berat kurasakan beban ini ,semenjak aku ayunkan kaki menuju ke jalan-MU.
Cercaan,makian dan senyuman sinis hampir selalu menerpaku
Semakin aku langkahkan diriku
Semakin besar Terpaan cobaan yang menusuk kalbuku

Oh Tuhanku,
Betapa sulitnya diri ini memulai jalan lurus yang Engkau tunjuk
Akankah rasa ketidakpercayaan orang membuatku lemah dan lesu ?
Tergambar jelas dalam bilur-bilur kalbu

Aku sadar ya Tuhanku
Betapa kotornya diri dan hatiku
Belum semua perintahmu aku mau
Janganlah demikian ini membuat putusnya rahmat-Mu terhadapku

Oh Tuhanku,
Belum pantas diriku ini masuk Surga-Mu
Tapi ,tidak akan tahan aku dalam api neraka-Mu
Ampuni dan sayang aku wahai Sang Maha Tahu.

Pagi Ini aku bersimpuh kepada-Mu
Tiada maksud lain kecuali hanya mengharap Ridhomu
Biarlah tetesan airmataku
menjadi saksi akan taubatku .

Rabu, 04 Maret 2009

EMANG GUE PIKIRIN ( EGP )

Kalimat diatas sering kali kita dengar hampir disetiap komunitas masyarakat terutama perkotaan.Bahkan hal itu sudah menjadi sesuatu yang biasa dan dianggap benar oleh kebanyakan masyarakat kita.Tetapi saya sering bertanya kepada diri sendiri " Apakah hal itu merupakan adanya degradasi kepedulian masyarakat dan hanya mementingkan individualisme ?".
Cobalah kita telusuri lebih dalam "Apakah hal tersebut itu salah apa benar ?".Sekarang ini kita hidup dalam lingkungan yg serba hegemonis dan sangat kompleks.Nah apakah kita akan mendiamkan tetangga kita ini melakukan kesalahan ( minum minuman keras ) tetapi masih dilingkungan rumahnya sendiri.Coba kalau kita berpikir " Ah gak usah ikut campur urusan orang lain,Toh dia minum maupun mabuk ya dirumahnya sendiri !.Apakah hal ini menurut para pembaca bisa dikatakan perbuatan yg bijak dan tidak usil serta tidak suka mencampuri urusan orang lain?.Apakah kita tidak melihat dampak negative yg ditimbulkan dari perbuatan tetangga kita baik langsung maupun tidak langsung.Misalkan setelah dia mabuk terus kemudian dia keluar dengan menaiki sepeda motor lalu menabrak anak kita bahkan mungkin orang lain yg tidak dikenalnya,Apakah ini kesalahan orang lain atau kita mau menyalakan si orang yg mabuk tadi?.Kesalahan itu justru kalau menurut saya paling besar ya dari kita disamping pelaku itu sendiri.
Ada salah satu ilustrasi dari Rosulluloh bahwa kita hidup bermasyarakat ini ibarat kita menaiki satu kapal.Ada yang hidup di dek bawah dan ada yang tinggal di dek atas.Coba kalau seandainya kita tidak ada kepedulian satu sama lain dan cenderung bersifat CUEK dan INDIVIDUAL ,kira 2x apa yang terjadi.Satu contoh orang yg hidup di dek bawah membutuhkan air maka seharusnya dia naik keatas untuk mengambil air tersebut,coba bila dia bersifat individu ,dia akan merasa yang paling dekat dengan air karena dia didek bawah lalu dengan seenaknya dia melubangi tempatnya sendiri dengan alasan "Inikan tempat-tempatku sendiri dan aku merasa gak menggangu orang lain ".Lalu kira2x para pembaca pasti tahu kelanjutan berikutnya .Pasti kapal tersebut akan tenggelam dan semua penumpang akan merasakan akibatnya walaupun kita tidak ikut melakukan kesalahan.
Oleh karena itu " BANGKITLAH SAUDARAKU ,HARAPAN ITU MASIH ADA" dan mari kita tumbuhkan rasa kepedulian sosial kita ini dengan baik .Bila kita melihat satu keburukan atau kesalahan dari saudara kita yang lain maka segeralah diingatkan dan jangan cuek dengan kesalahan tersebut karena kita hidup dalam satu kapal yang sama.Sehingga kita bisa mendidik anak2x kita ini baik secara internal bisa diarahkan maupun secara external bisa mendukung semua yang telah kita ajarkan selama ini.Seperti tersurat dalam AlQur'an yaitu Watawwa shoubil haq Watawwa shoubis shobr ( saling ingat -mengingatkan tentang yg Haq dan dengan cara yg sabar ).